Tampilkan postingan dengan label Pengetahuan Umum. Tampilkan semua postingan
Candi Terbesar di Indonesia adalah Candi Borobudur
Jakarta - Di Indonesia, terutama Pulau Jawa, terdapat banyak sekali peninggalan budaya agama Buddha. Salah satu yang terbesar adalah Candi Borobudur.
Penemu Club Barcelona
Penemu Club Barcelona
Dikutip situs resmi FC Barcelona, Gamper adalah seorang penggemar olahraga yang berdedikasi, dan ia memandang olahraga sebagai faktor penting dalam membawa keluar potensi terbaik manusia. Ia bermimpi untuk menciptakan organisasi yang terbuka bagi semua orang, tanpa memandang asal-usul mereka.
Ia ingin menciptakan klub yang menjadi sarana integrasi sosial, di mana setiap orang bisa menyuarakan pendapatnya, dan ia menciptakan masyarakat demokratis yang dikelola secara bebas oleh anggotanya.
Joan Gamper selain menjadi pendiri, juga menjabat sebagai presiden FC Barcelona sebanyak lima kali. Salah satu prestasi utamanya adalah membantu klub ini memiliki stadionnya sendiri.
Untuk menghormati jasanya, pada 1966, Presiden FC Barcelona, Enric Llaudet menciptakan Joan Gamper Trophy. Trofi ini berbentuk cangkir perak seberat 800 gram dengan finishing emas lima mikrometer di atas alas marmer seberat 10 kilogram.
Awal Mula Berdirinya Club Barcelona
Gamper tiba di Barcelona pada 1898 dan segera terlibat dalam permainan sepak bola dengan sekelompok teman di Bonanova. Pada Oktober 1899, Gamper memasang iklan di majalah Los Deportes untuk mencari pemain yang tertarik membentuk tim sepak bola.
Hasilnya, pada 29 November, Gamper dan sebelas pria lainnya (Otto Kunzle dan Walter Wild dari Swiss, John dan William Parsons dari Inggris, Otto Maier dari Jerman, dan Lluís d’Ossó, Bartomeu Terradas, Enric Ducal, Pere Cabot, Carles Pujol, dan Josep Llobet dari Catalonia), berkumpul di Solé Gymnasium untuk membentuk sebuah asosiasi yang akan memakai nama dan lambang kota Barcelona, yaitu Futbol Club Barcelona.
Pada awalnya, FC Barcelona menggunakan lambang yang sama dengan lambang kota Barcelona sebagai bentuk solidaritas dengan kota yang menjadi tuan rumah bagi klub olahraga baru ini.
Namun, pada 1910, klub tersebut memutuskan untuk memiliki lambang sendiri dan mengadakan kompetisi untuk menemukan desain baru, yang hingga kini masih bertahan dengan satu atau dua variasi.
Seragam pertama klub tersebut memiliki desain unik, setengah kaus berwarna biru dan setengah merah anggur, dengan lengan berwarna berlawanan dan celana pendek putih.
Kesulitan mereka dalam menemukan lapangan permanen disebabkan oleh ketidakstabilan ekonomi dan kurangnya ruang terbuka yang luas pada saat kota sedang mengalami ekspansi urban.
Klub ini berpindah-pindah tempat bermain sebelum akhirnya menetap di lapangan Carrer de Muntaner pada 1905. Beberapa lapangan termasuk bekas trek sepeda di Bonanova, Hotel Casanovas, Carretera d’Horta, dan Carrer de Muntaner.
Pada 1900, FC Barcelona memenangkan Copa Macaya, yang merupakan awal dari kejuaraan sepak bola Catalan. Copa Macaya menjadi trofi pertama FC Barcelona, menjadi pendahulu Kejuaraan Sepak Bola Catalonia. Trofi ini, yang dimulai pada 1900, merupakan karya seni modernis yang luar biasa. Sayangnya, Copa Macaya menghilang setahun setelah pembentukannya.
Sumber:
https://www.tempo.co/sepakbola/124-tahun-fc-barcelona-ini-peran-penting-joan-gamper-114045
Rumah adat Papua
- Rumah honai suku Walak disebut Belamu (rumah laki laki), Uma (rumah perempuan dan anak-anak), dan Konela (rumah untuk memasak).
- Rumah honai suku Lani disebut Kunume (rumah laki-laki), Ndukpaga (rumah perempuan), dan Lakame/Oliana (kandang ternak atau dapur).
- Rumah honai suku Yali disebut Yowi (rumah laki-laki), Homea/Humi (rumah perempuan), Wam Ibam (kandang babi), dan Usa Yowi (rumah sakral/keramat) untuk upacara inisiasi laki-laki.
a. Papan cincang, papan cincang merupakan papan yang kedua ujungnya runcing seperti tombak. Ujung runcing ini memudahkan proses pentacapan papan ke dalam tanah. Nantinya papan-papan tersebut menjadi dinding honai.
b. Balok kayu, balok kayu berfungsi menjadi tiang utama penahan atap honai
c. Kayu buah yang digunakan sebagai penutup atap honai
d. Lokap/pinde merupakan sejenis bambu kecil yang dijadikan alas untuk lantai
e. Rumput alang-alang untuk atap honai
f. Tali rotan atau akar pohon yang digunakan sebagai pengikat
Rumah honai pada awalnya tidak menggunakan paku, namun sekarang ada beberapa rumah yang menggunakan pake. Beberapa perubahan pun terjadi pada rumah honai, misalnya sekarang rumah honai menggunakan jendela untuk memperbaiki sirkulasi udara. Lebih jauh ada ada rumah honai yang menggunakan seng untuk atap.
Proses pembuatan
Untuk mendirikan honai, biasanya keluarga pembuat akan mengundang kerabat-kerabatnya untuk membantu mendirikan honai. Selama proses pembuatan, mereka akan melakukan bakar batu, yaitu makan bersama. Ada pun proses pembuatannya sebagai berikut
a. Tahapan pertama yang dilakukan adalah menggali tanah untuk metancapkan tiang utama honai. Tiang ini diletakan tepat di tengah-tengah rumah.
b. Selanjutnya, sebuah batu besar berbentuk datar diletakan di bawah galian. Fungsi batu ini ialah mencegah tiang cepat rapuh karena resapan air.
c. Tahap selanjutnya menggali tanah berbentuk lingkaran mengelilingi tiang. Luas lingkaran disesuaikan dengan kebutuhan.
d. Setelah galian selesai, waktunya memasang papan runcing mengikuti bentuk galian lingkaran. Agar antar papan runcing membentuk dinding yang kokoh, setiap papan perlu ditali rotan.
e. Proses selanjutnya adalah memasang rangka atap honai. Rangka honai dipasangkan dengan cara mengikat kayu buah dengan tiang utama dan juga dinding honai. Kayu buah tersebut disusun melingkar menyerupai payung.
f. Di samping itu alang-alang yang dikumpulkan perlu diikat seperti lidi kemudikan diasapi agar lebih awet.
g. Setelah alang-alang siap, alang-alang diikat ke atap. Setelah bagian ini honai hampir selesai
h. Untuk melengkapi honai, dibuatlah tikar dari anyaman pinde/lokop
i. Terakhir, proses membuat tungku api dan membuat saluran air di sekitar luar honai.
Terhitung setelah didirikan Honai dapat bertahan selama 4-5 tahun
Sumber:
Rendang ( Salah satu makanan khas Minangkabau )
Kepanjangan PMR
Sejarah PMR Di Indonesia
PMR adalah wadah pembinaan dan pengembangan anggota remaja PMI di sekolah atau lembaga pendidikan formal dalam kepalangmerahan melalui kegiatan ekstrakurikuler.[1] PMR terdapat di PMI kota maupun kabupaten di seluruh Indonesia, dengan anggota lebih dari 5 juta orang, anggota PMR merupakan salah satu kekuatan PMI dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kemanusiaan dibidang kesehatan dan siaga bencana, mempromosikan prinsip-prinsip dasar gerakan palang merah dan bulan sabit merah internasional, serta mengembangkan kapasitas organisasi PMI.
Kebijakan PMI dan federasi tentang pembinaan Remaja bahwa :
1.Remaja merupakan prioritas pembinaan, baik dalam keanggotaan maupun kegiatan kepalangmerahan.
2.Remaja berperan penting dalam pengembangan kegiatan kepalangmerahan.
3.Remaja berperan penting dalam perencanaan, pelaksanaan kegiatan dan proses pengambilan keputusan untuk kegiatan PMI.
4.Remaja adalah kader relawan
5.Remaja calon pemimpin PMI pada masa depan.
Palang Merah Remaja atau PMR adalah suatu organisasi binaan dari Palang Merah Indonesia yang berpusat di sekolah-sekolah ataupun kelompok-kelompok masyarakat (sanggar, kelompok belajar, dll.) yang bertujuan membangun dan mengembangkan karakter Kepalangmerahan agar siap menjadi Relawan PMI pada masa depan.
Karakteristik PMR
- Bersih
- Sehat
- Kepemimpinan
- Peduli
- Kreatif
- Kerja sama
- Bersahabat
- Ceria
- Inovatif
- Agamais dan nasionalis
Sumber:
Suku Baduy
Suku Baduy adalah masyarakat adat yang hidup di pedalaman Banten, Jawa Barat. Populasi suku Baduy diperkirakan sekitar 26.000 orang, termasuk sekelompok masyarakat yang sangat tertutup dari dunia luar. Masyarakat suku Baduy termasuk dalam sub-suku Sunda, yang belum terpengaruh modernisasi dan masih memiliki tradisi serta adat khas yang hampir sepenuhnya terasing dari dunia luar. Menurut penelitian, agama yang dianut oleh suku Badui adalah Sunda Wiwitan, yang merupakan sinkretisme antara Islam dan Hindu.
Sejarah
Masyarakat suku Baduy tinggal di sebuah wilayah di kawasan Pegununan Kendeng, di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Jawa Barat. Terdapat beberapa versi terkait asal-usul suku Baduy, tetapi yang paling terkenal adalah mereka merupakan keturunan dari Kerajaan Pajajaran. Pada zaman dulu, warga Kerajaan Pajajaran mengasingkan diri ke wilayah Pegunungan Kendeng di Banten Tengah. Awal mula pengasingan terjadi karena wilayah Banten dikuasai oleh Sunan Gunung Jati, yang datang dengan misi menyebarkan ajaran Islam. Putra Sunan Gunung Jati, Maulana Hasanuddin, kemudian mendirikan Kesultanan Banten pada abad ke-16. Pada 1570, Maulana Hasanuddin digantikan oleh putranya, Maulana Yusuf atau Panembahan Yusuf sebagai raja kedua Kesultanan Banten.
Ketika Panembahan Yusuf dari Banten mengalahkan Kerajaan Pajajaran, tidak seluruh masyarakatnya bersedia memeluk Islam. Mereka yang menolak kemudian menyingkir ke wilayah Banten Selatan dan keturunannya sekarang disebut suku Baduy. Selama berhari-hari menghabiskan waktu di jalan, rombongan ini sampai di hulu Sungai Ciujung di jantung Pegunungan Kendeng (sekarang Panembahan Arca Domas atau Petak 13). Sedangkan menurut pengamat budaya Baduy, orang-orang suku Baduy percaya bahwa nenek moyang mereka sudah ribuan tahun tinggal di wilayah Kaolotan. Ada juga yang percaya mereka adalah keturunan dari Batara Cikal, salah satu dari tujuh dewa atau batara yang diutus ke bumi. Asal-usul ini juga kerap disangkutpautkan dengan kisah Nabi Adam yang dianggap sebagai nenek moyang pertama mereka.
Asal-usul nama
Adat istiadat orang Baduy
Suku Baduy terbagi menjadi dua bagian, suku Baduy dalam dan suku Baduy luar. Adapun perbedaannya adalah, suku Baduy dalam masih memegang teguh adat dan aturan dengan baik. Sementara suku Baduy luar sudah terpengaruh oleh budaya luar, seperti menggunakan sabun mandi, alat elektronik, dan mengizinkan orang luar menginap. Perbedaan lain juga bisa terlihat dari pakaian mereka. Suku Baduy dalam sehari-hari menggunakan baju berwarna putih yang melambangkan kesucian. Sedangkan pakaian suku Baduy luar adalah serba hitam. Suku Baduy dalam diketahui tinggal di tiga kampung, yaitu Kampung Cikeusik, Cikertawana, dan Cibeo, yang dipimpin oleh ketua adat disebut Pu'un. Suku Baduy luar tinggal di 50 kampung berbeda di kawasan Pegunungan Kendeng. Mereka berbicara menggunakan bahasa Sunda dialek Baduy.
- Tidak boleh menggunakan kendaraan sebagai transportasi
- Tidak boleh menggunakan alas kaki
- Pintu rumah harus menghadap utara atau selatan, kecuali rumah ketua adat
- Dilarang menggunakan alat elektronik
- Harus menggunakan pakaian serba hitam atau putih yang ditenun dan dijahit sendiri
- Tidak boleh menggunakan pakaian modern
Agama suku Baduy
- Buana Nyungcung: tempat bersemayamnya Sang Hyang Kersa Buana
- Panca Tengah: tempat berdiam diri manusia
- Buana Larang: neraka
Mengenal uang Kuno
Uang kuno
Uang Kuno adalah peninggalan sejarah yang memiliki daya tarik tersendiri. Bahkan banyak orang yang akhirnya tertarik untuk memiliki uang kuno, walaupun secara fungsi uang ini sudah tidak bisa digunakan untuk bertransaksi.
Terdapat banyak sekali uang-uang kuno yang ada di dunia, baik yang masih dipakai maupun sudah tidak dipakai, contohnya adalah Dirham yang berasal dari Arab Copper Dollar tahun 1794 dari amerika.
Di Indonedsia uang kuno kebanyakan akan dikumpulkan atau dikoleksi, tak sedikit juga yang memperjual-belikannya, hobi mengumpulkan uang lama dan menjualnya disebut numismatik.
Numismatik
Meskipun kurang begitu populer dibandingkan hobi mengumpulkan perangko (filateli), sebenarnya sudah banyak orang yang memiliki hobi mengumpulkan uang kuno. Uang kuno berupa uang kertas dan uang koin tersebut disimpan karena dirasa berharga dan memiliki kenangan tertentu. Ada pula uang kuno yang dikumpulkan untuk tujuan investasi. Hobi mengumpulkan uang kuno ini disebut numismatik.
Numismatik adalah suatu kegiatan mengumpulkan benda-benda terkait uang, seperti uang kertas, uang koin, token, dan benda-benda terkait lainnya yang pernah beredar dan digunakan oleh masyarakat. Numismatik mempelajari antara lain, sejarah mata uang, cara pembuatannya, ciri-cirinya, variasi yang ditemukan, pemalsuannya, sejarah politik terbentuknya mata uang tersebut, dsb. Koleksi numismatik tidak terbatas pada uang lama atau kuno tetapi termasuk uang yang sedang berlaku saat ini. Meskipun kebanyakan koleksinya memang berupa uang lama atau kuno. Koleksi numismatik bisa berasal dari berbagai negara dan masa peredaran. Masyarakat umum mengenal numismatik sebagai hobi mengoleksi uang kuno. Orang yang berkecimpung dalam dunia numismatik disebut numismatis.
https://id.wikipedia.org/wiki/Uang_kuno
Rumah adat Provinsi Riau
Nama Pahlawan yang ada di uang 50
Perjuangan Ir. H. Kartawidjaja Bagi Indonesia
Neni Suhaeni alam buku berjudul Djuanda Kartawidjaja: Berjuang untuk Kedaulatan, Keluasan, dan Kewibawaan NKRI menjelaskan bahwa Djuanda merupakan salah satu pejuang bangsa yang sangat gigih.
Beliau juga mempunyai peranan penting dalam menyelamatkan keutuhan NKRI, baik dari rongrongan kolonial yang ingin menjajah Indonesia kembali maupun dari perpecahan internal bangsa akibat pemberontakan dan separatisme yang muncul di beberapa daerah.
Djuanda mempunyai pemikiran dan diplomasi yang brilian dan mempunyai andil besar memunculkan
Indonesia mempunyai kekayaan laut yang sangat besar dengan beraneka-ragam, baik berupa sumber daya alam terbarukan (misalnya, terumbu karang, perikanan, hutan mangrove, produk bioteknologi, dan rumput laut).
Sumber daya yang tak terbarukan adalah ( gas bumi, minyak, timah, emas, bauksit, bijih besi, dan mineral uang lain), serta energi kelautan, misalnya pasang-surut, angin, gelombang, dan OTEC ( Ocean Thermal Energy Conversion), maupun jasa-jasa lingkungan kelautan yang lain, misalnya pariwisata bahari serta transportasi laut.
Tanpa kenal lelah beliau memperjuangkan negara Indonesia untuk terlepas dari cengkeraman penjajah. Bukan itu saja, setelah Indonesia merdeka, Djuanda juga sangat aktif menjabat menjadi pejabat negara dan pemimpin yang terus memperjuangkan otonomi, kedaulatan,dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI.
Demikianlah penjelasan tentang nama
Sejarah tentang penjahit Bendera Merah putih
Penjahit Bendera Merah Putih
Lahir pada 5 Februari 1923 di Bengkulu. Ia hidup dimasa pergerakan nasional dan orang tuanya berjuang melalui organisasi Muhammadiyah. Pada tahun 1943 Fatmawati dipinang Soekarno menjadi isterinya. Fatmawati menjadi Ibu Negara pertama dari tahun 1945 hingga tahun 1967.
Sewaktu Sewaktu serangan Agresi Militer I Belanda di Yogjakarta, Fatmawati sebagai Ibu Negara mendampingi Presiden Soekarno berlindung ke hutan mengurus segala keperluan untuk menyediakan makanan dengan peralatan dan bahan seadanya.
Fatmawati juga dikenal akan jasanya dalam menjahit bendera pusaka “Sang Saka Merah Putih” yang turut dikibarkan pada upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jakarta pada 17 Agustus 1945. Famwati meninggal dunia pada usia 57 tahun di Kualalumpur, Malaysia ketika dalam perjalanan pulang dari setelah melangsungkan Ibadah Umrah pada 1980 akibat serangan jantung. Fatmawati mendapat gelar Pahlawan Nasional dari Pemerintah melalui Kerpres No. 118/TK/2000 Tanggal 4 Nopember 2000, dua puluh tahun setelah wafatnya.