- Back to Home »
- Artikel , Informasi , Literasi »
- Rumah adat Bali
Posted by : Tim IT SMP Negeri 2 Jatisari
Selasa, 19 November 2024
Rumah adat Bali
Rumah adat Bali adalah bangunan yang dibangun dengan prinsip filosofi Tri Hita Karana, yaitu hubungan dengan Tuhan (Parahyangan), hubungan dengan alam (Palemahan), dan hubungan dengan sesama manusia (Pawongan). Rumah adat Bali memiliki ciri khas tersendiri, di antaranya:
- Memiliki banyak atap dalam satu pekarangan, sehingga tidak berada dalam satu atap.
- Bagian-bagian rumah adat Bali terpisah, masing-masing memiliki fungsi dan makna.
- Setiap rumah adat Bali memiliki hiasan, ukiran, dekorasi, dan warna yang beragam.
- Masyarakat Bali memperhatikan sudut dan arah dalam membangun rumah adat karena ada arti penting dalam kehidupan suku Bali.
- Rumah adat Bali memiliki fungsi, struktur, dan ornamen yang sudah dipakai turun-temurun.
Berikut beberapa nama rumah adat Bali dan fungsinya:
- Angkul-Angkul: Berbentuk mirip Candi Bentar dan berfungsi sebagai pintu masuk utama menuju ke dalam rumah.
- Bale Manten: Diperuntukkan bagi kepala keluarga atau anak perempuan yang belum menikah.
- Bale Dauh: Berfungsi sebagai tempat menerima tamu dan juga sebagai tempat tidur untuk anak remaja laki-laki.
- Bale Sekapat: Berfungsi sebagai tempat bersantai bagi keluarga.
- Pura Keluarga: Sering digunakan oleh pemiliknya sebagai tempat beribadah.
- Bale Gede: Merupakan bangunan terbesar di antara bangunan lain pada komponen rumah adat Bali dan digunakan sebagai tempat upacara adat.
- Jineng: Berfungsi sebagai lumbung padi atau tempat penyimpanan padi.