Posted by : Tim IT SMP Negeri 2 Jatisari Kamis, 28 November 2024

 


        Rendang merupakan sajian makanan dari ranah Minang, Sumatera Barat. Menurut sejarah, nama "rendang" berasal dari bahasa Minang, yaitu randang.  Kata randang merujuk pada teknik memasak bernama marandang, yang berarti mengolah dan mengaduk masakan dalam waktu yang lama sehingga hasil masakan menjadi kering. Terciptanya kuliner rendang berasal dari hasil akulturasi budaya yang masuk ke Minang. Salah satu kuliner yang sejenis dengan hidangan rendang yaitu kuliner kari dari India. 

      Mengetahui lebih lanjut mengenai sejarah terciptanya rendang, Kompas.com berkesempatan untuk berbincang dengan ahli antropologi Universitas Andalas Yevita Nurti. Yevi mengatakan, terciptanya masakan di Sumatera Barat khususnya rendang, tidak lepas dari pengaruh budaya masyarakat yang datang berkunjung, salah satunya India. "Minangkabau memang punya banyak pengaruh dari segi bumbu, karena dulu dalam sejarahnya orang India dan pakistan datang ke Minangkabau untuk mencari rempah," kata Yevi saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon pada Rabu (5/1/2022).

       Ia mengatakan bahwa setelah terjadinya proses akulturasi melalui perkawinan, bumbu masak yang ada kemudian mulai menyebar dan dimodifikasi oleh masyarakat Minang, salah satunya untuk hidangan rendang. Sehingga tak jarang ada beberapa masakan yang menggunakan rempah mirip rendang, seperti olahan kari dari India.

        Orang Minang terkenal dengan budaya merantau, yaitu meninggalkan kampung halaman di Sumatera Barat dan berjuang di kampung halaman orang. Sejak dahulu, orang Minang yang merantau akan dibekali dengan rendang karena bisa awet dan tahan lama. "Perjalanan merantau pada saat itu belum menggunakan transportasi seperti saat ini. Jadi, dulu orang minang menumpangi kapal atau bus yang membutuhkan waktu cukup lama untuk sampai ke tanah rantau. Sehingga dibekali rendang agar dapat dijadikan bekal di perjalanan," katanya.

        Tidak hanya itu, alat yang digunakan untuk membuat rendang yakni kuali besi, menandakan bahwa orang Minang sudah bisa pandai besi sejak dulu. Yevi mengatakan, dahulu sebelum adanya kompor seperti sekarang, orang Minang memasak rendang menggunakan tungku. Api tungku cenderung lebih besar, sehingga dapat menyebarkan panas merata melalui kuali besi saat memasak rendang.


Sumber:

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

© Copyright - Tim IT SMP Negeri 2 Jatisari - Mr. Eka - Powered by Blogger - Designed by Tim IT