- Back to Home »
- Artikel , Informasi , Literasi , Pengetahuan Umum »
- Sejarah dan Fakta Menarik Wayang Golek
Posted by : Tim IT SMP Negeri 2 Jatisari
Selasa, 29 Oktober 2024
Fakta Menarik Wayang Golek, Kesenian Indonesia asal Tanah Sunda
Wayang golek menjadi salah satu kesenian asli Indonesia yang masih bertahan di tengah gempuran kemajuan teknologi. Wayang golek adalah salah satu bentuk seni pertunjukan tradisional dari Jawa Barat. Hingga saat ini, wayang golek masih berkembang di Pulau Jawa dan Bali.
Wayang golek menggunakan boneka kayu sebagai tokoh-tokohnya. Boneka kayu tersebut diukir dan dilukis sedemikian rupa, serta didandani dengan kain sebagai busana agar menyerupai tokohnya.
Di balik bentuknya yang mengagumkan, wayang golek ternyata menyimpan berbagai fakta menarik yang mungkin belum Anda ketahui. Apa saja fakta-fakta tersebut? Cek selengkapnya di bawah ini, yuk!
Fakta Menarik Wayang Golek
1. Asal Usul Wayang Golek
Wayang golek berasal dari tanah Sunda alias Jawa Barat. Seni pertunjukan ini telah ada sejak zaman kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia, tetapi mencapai puncak popularitasnya pada masa pemerintahan Sultan Agung di Mataram pada abad ke-17.
Ada pendapat yang menyebut bahwa wayang golek pertama kali diperkenalkan oleh Sunan Kudus pada tahun 1583 sebagai sarana menyebarkan agama Islam. Kala itu, Sunan Kudus memainkan wayang golek sambil membawa cerita tentang kehidupan sehari-hari yang lekat dengan nilai-nilai dalam Islam.
Sejak pertama kali dikenalkan, wayang golek hanya digunakan oleh para santri dan ulama. Namun, ketika Kesultanan Cirebon dipimpin oleh cicit Sunan Kudus, Panembahan Ratu (1640-1650), pertunjukan kesenian tersebut mulai populer di tanah Sunda. Seiring berjalannya waktu, seiring itu pula ketenaran wayang golek tersebar luas hingga ke seluruh wilayah Jawa Barat.
2. Bahan Dasar Wayang Golek
Boneka wayang golek memiliki bahan dasar utama berupa kayu. Jenis kayu yang umumnya digunakan untuk pembuatan wayang golek, yaitu kayu mahoni dan kayu albasia. Kayu-kayu tersebut diolah sedemikian rupa hingga berwujud tiga dimensi dan menyerupai tokoh-tokoh pewayangan.
Uniknya, bagian kepala pada wayang golek dibuat tidak menyatu dengan tubuhnya sehingga menjadi bagian yang dapat terlepas. Bagian kepala hanya dihubungkan dengan tangkai yang menembus rongga tubuh wayang golek tersebut.
Untuk membuat penampilannya lebih hidup, boneka wayang golek juga akan dilukis dan dikenakan kain yang dihias agar benar-benar menyerupai tokoh aslinya.
3. Jenis Wayang Golek
Tahukah Anda bahwa wayang golek terbagi menjadi beberapa jenis yang berbeda? Ada wayang golek cepak, wayang golek purwa, dan wayang golek modern.
Wayang golek cepak adalah boneka wayang dengan bentuk kepala yang datar. Jenis wayang golek yang satu ini terkenal di Cirebon dan umumnya mengangkat cerita babad maupun legenda, dan dimainkan dengan bahasa daerah tersebut.
Wayang golek purwa adalah boneka kayu yang bentuknya menyerupai tokoh pada wayang kulit dalam cerita Ramayana dan Mahabharata. Perubahan wayang kulit menjadi golek terjadi secara perlahan hingga abad ke-19. Lalu, pada abad ke-20, perubahan bentuk wayang golek kian sempurna. Wayang golek yang sering Anda temui pada masa kini adalah penyempuraan bentuk dari wayang golek purwa Sunda.
Bagaimana dengan wayang golek modern? Ini adalah jenis wayang golek kreasi baru yang menggabungkan teknologi modern dalam pertunjukan. Pada umumnya, pertunjukan wayang golek modern melibatkan unsur-unsur yang lebih nyata, seperti asap, pencahayaan yang berwarna-warni, dan lain sebagainya.
4. Tokoh dalam Wayang Golek
Setiap tokoh dalam cerita wayang golek memiliki ciri khas dan sifat yang unik. Beberapa tokoh yang cukup terkenal dalam pertunjukan wayang golek, yaitu cepot, gareng, dan gatotkaca.
Cepot adalah sosok yang berasal dari kalangan masyarakat biasa. Tokoh ini memiliki wajah berwarna merah, yang menggambarkan keberanian dan hawa nafsu. Cepot memiliki sebutan lain, yaitu Astrajingga atau Sastra Jingga, yang berarti Nilai Merah.
Sementara itu, Gareng adalah sosok yang dikenal dapat menghibur. Ciri gareng yang paling kentara adalah fisiknya yang tidak sempurna. Sosok Gareng dalam wayang golek dianggap sebagai pesan untuk selalu berhati-hati dalam bertindak, juga untuk menghormati hak-hak orang lain.
Bagaimana dengan gatotkaca? Ia mungkin menjadi salah satu tokoh wayang yang sangat terkenal di Indonesia, bahkan pernah dibuatkan film layar lebarnya sendiri. Dikenal dengan sebutan otot kawat dan tulang besi, Gatotkaca digambarkan sebagai manusia dengan kekuatan super yang bahkan dapat terbang. Tokoh Gatotkaca mengajarkan kepada manusia agar selalu menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, menjalankan kewajiban, dan meninggalkan angkara murka.
5. Cerita dan Musik dalam Wayang Golek
Wayang golek memiliki cerita yang mirip dengan pertunjukan wayang pada umumnya. Terdapat pertunjukan wayang golek yang mengadaptasi cerita-cerita Ramayana dan Mahabharata. Namun, ada pula yang mengangkat tema cerita rakyat, seperti penyebaran agama Islam oleh Walangsungsang dan Rara Santang.
Alur cerita pada wayang golek akan ditemani oleh musik gamelan, yaitu ansambel musik tradisional Jawa yang terdiri dari berbagai instrumen perkusi, seperti gong, kendang, selentem, bonang, gambang, dan rebab. Musik ini mengiringi pertunjukan dan menciptakan atmosfer yang khas.
6. Dalang dan Sinden dalam Wayang Golek
Pertunjukan wayang golek dimainkan oleh seorang dalang. Selain menggerakan boneka-boneka wayang golek, dalang juga berperan sebagai pemimpin dan pencerita tentang kisah yang dimainkan. Dalang turut menyampaikan nasihat atau petuah yang terkait dengan tokoh-tokoh wayang golek pada pertunjukannya.
Peran sendiri dalam pertunjukan wayang golek. Agar ceritanya lebih menarik dan terasa hidup, pertunjukan wayang golek diiringi dengan para pemusik dan sinden. Keberadaan sinden dalam pertunjukan wayang golek baru ada pada tahun 1920-an. Popularitas sinden kala itu cukup tinggi, bahkan hingga mengalahkan popularitas sang dalang wayang golek itu sendiri.
Seiring berjalannya waktu, seluruh pihak yang terlibat dalam pertunjukan wayang golek menciptakan harmoni yang khas sehingga membuat ceritanya lebih menarik dan terasa hidup. Hal-hal tersebut membuat penonton dapat sepenuhnya menikmati, sambil memetik nilai-nilai berharga yang ada dalam pertunjukan wayang golek.
7. Popularitas di Mancanegara
Tidak hanya di Jawa Barat dan bagian Indonesia lainnya, wayang golek juga terkenal di negara-negara lainnya. Salah satu dalang kenamaan yang berhasil membawa wayang golek hingga ke luar negeri, yaitu Ki Asep Sunandar Sunarya. Melalui dirinya pula, karakter Cepot dalam wayang golek bisa begitu terkenal, bahkan hingga sekarang.
Diketahui bahwa Ki Asep Sunandar memulai pentasnya di luar negeri pada tahun 1994. Negara-negara yang pernah menjadi “panggung” Ki Asep, yakni Belanda, Inggris, Prancis, Swiss, dan Belgia. Ki Asep bahkan memiliki acara sendiri di salah satu stasiun tv swasta di Indonesia, bernama Asep Show. Anda tidak asing dengan acara tersebut, bukan?